Jumat, 21 Oktober 2016

TUNTONG LAUT

TUNTONG LAUT 

 
Klasifikasi Ilmiah
Kura-kura jenis Tuntung Laut dideskripsikan pertama kali oleh Schlegel and Muller pada tahun 1844. Klasifikasi ilmiah satwa ini adalah sebagai berikut:
Kingdom (kerajaan)     :    Anamalia
Phylum (Filum)             :    Chordata
Class (Kelas)               :    Reptilia
Order (Ordo/ Bangsa) :    Testudines
Suborder (Subordo)    :    Cryptodira
Family (Suku)              :    Geoemydidae
Genus (Marga)            :    Batagur
Species (Jenis)             :    Batagur borneoensis

Identifikasi

Spesies ini berwarna coklat muda. Memiliki lima cakar di kaki depan. Bagian depan ujung hidung sedikit menjungkit ke atas. Panjang dapat mencapai 60-an, lebar sekitar 50-an cm dan berat sekitar 20-an kg. Telur memiliki dimensi panjang sekitar 5 cm dan ketebalan sekitar 3 cm hingga 4 cm. Ukuran betina lebih besar dibandingkan jantan. Ekor jantan akan lebih panjang dan kecil dibandingkan betina. Tuntung dapat hidup hingga mencapai 60-an tahun.

Status

Tuntung laut (B. borneoensis) adalah salah satu dari 29 spesies asli (native) kura-kura yang ada di Indonesia. Tuntung laut merupakan salah satu satwa yang menjadi prioritas nasional untuk dilestarikan sesuai dengan peraturan Menteri Kehutanan Nomor 57 Tahun 2008 (P. 57/Menhut-II/2008) Tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018. Satwa ini merupakan satwa sangat terancam punah (critically endangered) menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) dan terdaftar di urutan ke-25  spesies kura-kura yang paling terancam punah di dunia dari 331 spesies kura-kura yang ada di dunia (TCC, 2011). Di tingkat internasional, sesuai konvensi CITES (Convention of International Trade of Endangered Species), Tuntung Laut termasuk ke dalam Appendiks II dan kuota Nol untuk perdagangan yang bersumber dari tangkapan alam. Hal ini berarti bahwa spesies ini tidak dapat diperdagangkan, kecuali merupakan hasil penangkapan generasi ke tiga atau F2 (F0 F1 F2).

Ancaman

-          Pemburuan telur untuk di komsumsi
-          Perburuan indipidu untuk diperdagangkansebagai satwa peliharaan dan untuk konsumsi
-          Berkurangnya atau hilangnyahabitat akibat kerusakan hutan bakau

Perilaku

Tuntung laut hidup di perairan hutan bakau dengan tingkat kemasinan (salinitas) air sekitar 0-10 persen. Namun,hanya betina yang akan pergi kepantai untuk bertelur pada musim bertelur musim bertelur adalah sekitar pertengahan nopember hinggaakhir januari . dalam beberapa kasus ada juga di temukan Bertelur pada awal februari .musim puncak bertelur adalah desember hingga pertengahan januari. Setelah bertelur, betina akan kembali keperairan hutan bakau yang memiliki salinitas sekitar 0-10 persen.
Telur akan  menetas antara 70 hingga 112 hari, tergantung pada tingkat suhu. Selain itu, suhu juga akan mempengaruhi jenis kelamin tukik yang menetas. Pada suhu rendah, sekitar 220C hingga 270C akan cenderung melahirkan tukik jantan. Sementara pada suhu tinggi, sekitar 300C, akan melahirkan tukik betina. Setelah menetas, tukik akan berenang ke perairan hutan bakau yang memiliki tingkat kemasinan sekitar 0-10 persen untuk hidup dan berkembang biak.
Musim kawin terjadi antara Maret hingga Agustus setiap tahunnya. Saat musim kawin, jantan akan berubah warna dari coklat menjadi abu-abu/ putih dengan tiga garis hitam memanjang di bagian tempurung. Kepala berwarna putih dengan garis merah atau orange di bagian tengah kepala, sementara pada bagian mulut berwarna hitam. Betina tidak mengalami perubahan warna, tetap berwarna coklat. Tuntung mulai dapat bereproduksi (kawin) pada usia 6-8 tahun.

Distribusi dan Habitat

Menurut catatan sejarah, Tuntung Laut (Batagur berneoensis) tersebar di pesisir timur Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan dan Semenanjung Malaysia. Namun, spesies ini sangat sulit ditemukan di pesisir timur Sumatra saat ini. Lokasi-lokasi di pesisir timur Sumatra dan Kalimantan yang sebelumnya tercatat sebagai tempat hidup Tuntung Laut, kini tidak lagi. Bahkan Tuntung Laut telah hilang dan tidak ditemukan di lokasi-lokasi tersebut untuk jangka waktu berkisar 10-20 tahun belakangan ini. Di Aceh Tamiang, tempat diman Tuntung Laut masih ditemukan, di sekitar muara. Biasanya sekitar 3 km hingga 8 km dari pantai atau muara. Di Aceh Tamiang, spesies ini hidup di wilayah perairan hutan bakau yang tersebar dari Kecamatan Seruway hingga Kecamatan Manyak Payed.

Peranan Tuntung Laut

Hutan bakau penting bagi kelangsungan hidup Tuntung laut karena buah bakau, akar muda pohon bakau, udang-udang kecil yang berkembang biak di hutan bakau adalah sumber makanan satwa ini. Tuntung Laut juga penting bagi ekosistem perairan hutan bakau karena satwa ini berperan menjadi penyebar makanan bagi ikan dan satwa lainnya yang ada di hutan bakau. Kelangsungan hidup spesies ini masyarakat dan budaya. Telur Tuntung Laut di manfaatkan sebagai bahan baku pembuatan makanan tradisional Tengulik bagi masyarakat pesisir Tamiang. Kepunahan spesies ini akan menyebabkan punahnya makanan tradisional ini. Penghentian perburuan telur satwa ini untuk konsumsi, penghentian perburuan untuk perdagangan satwa, upaya perbanyakan spesies secara in situ dan ex situ dapat mencegah kepunahan spesies yang penting bagi keseimbangan ekosistem dan manusia ini.

Apa Yang Dapat Dilakukan Untuk Menyelamatkan Spesies Ini

-          Menghentikan perburuan telur untuk konsumsi
-          Membantu upaya penyelematan dan penetasan telur baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak pendukung pelestarian lingkungan lainnya
-          Memperbanyak populasi secara ex situ untuk di lepas kembali sesuai dengan aturan dan standard ilmiah yang berlaku
-          Membantu penanaman hutan bakau dan menjaga kelestarian hutan bakau
-          Membantu menginformasikan status spesies ini kepada teman, saudara, tetangga dan pihak lainnya. Berikan brosur ini kepada sahabat, saudara atau kolega jika anda tikda membutuhkannya lagi. Mungkin saja mereka membutuhkan informasi ini.

Diskripsi Tuntong Laut.

Tuntong laut merupakan salah satu jenis kura-kura yang lebih banyak hidup di air payau. Karapas tuntong laut berukuran sekitar 60 cm. Tuntong laut laki-laki memiliki tiga garis hitam yang membujur sepanjang karapas. Sedangkan pada betina berwarna coklat ke abu-abu. Kepala betina berwarna coklat sedangkan laki-lakinya memiliki kepala berwarna abu-abu atau putih.

Tuntong laut (Batagur borneoensis) memakan daun, tunas, buah mangrove, dan kerang. Telurnya berukuran 68-76 x 36-44 mm yang diletakkan di sarang yang dibuat di pantai. Dalam satu sarang, terdapat antara 12-22 butir telur. Sebagian besar aktifitas dilakukan di dalam air, dan hanya sesekali berada di luar air dan berjemur di pinggir sungai atau di atas batang-batang kayu.
Habitatnya adalah muara, anak sungai, hutan bakau dan daerah lain yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Sedangkan daerah sebaran alami tuntong laut meliputi Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia tuntong laut ini mendiami daerah pesisir pantai di pulau Sumatera dan Kalimantan.

Ancaman dan Konservasi.

Populasi tuntong laut (Batagur borneoensis) tidak diketahu secara pasti. Namun berbagai pihak meyakini terus mengalami penurunan. Ancaman yang mengakibatkan penurunan populasi tuntong laut terutama diakibatkan oleh perburuan dan perdagangan satwa baik daging, karapas, telurnya, maupun anakannya untuk dijadikan hewan peliharaan. Selain itu, hilang dan rusaknya habitat mulai dari pantai, sungai dan hutan bakau, pun menjadi salah satu penyebab semakin langkanya reptil ini.
Karena populasinya yang diyakini semakin menurun dan perburuan dan perdagangan satw3a ini yang terus berlangsung IUCN Redlist memasukkan tuntong laut dalam kategori satwa kritis (Critically Endangered). Sedangkan CITES memasukkannya dalam daftar Apendiks II.
Bahkan Wildlife Conservation Society dan Turtle Conservation Coalition, memasukkan tuntong laut dalam Top 25 Endangered Tortoises and Freshwater Turtles (25 Penyu dan Kura-Kura Paling Terancam Punah). Di Indonesia sendiri, tuntong laut termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan PP. No. 7 Tahun 1999.

Saat browsing saya masih saja menemukan beberapa situs jual beli hewan online yang menawarkan anakkan tuntong laut sebagai hewan peliharaan. Sungguh sangat disayangkan, hewan yang di alam sangat terancam punah ini masih saja dimanfaatkan oleh sebagian kita demi mendapatkan keuntungan pribadi. 


MOHON SERTAKAN ALAMAT BILA MENG-COPY FASTE  BLOG SAYA, APALAGI JIKA BERANI-BERANI MEMINDAHKANNYA KE BLOG LAIN. YES..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar